Struktur dan komponen sistem operas
Setelah saya posting kemaren
tentang perkembangaan
sistem operasi , sekarang saya akan memposting tentang struktur dan
komponen sistem operasi, namun bagi anda yang masih belum paham tentang agamana
perkembangan sistem operasi itu, anda bisa klik disini.
- Pengertian sistem operasi
Sistem Operasi merupakan sebuah lapisan antara
hardware dan program pemakai (user software) di sistem komputer. SO dpt
mengerjakan sesuatu yg semua software juga mengerjakannya, yaitu mengimplementasikan
beberapa fungsionalitas yg diinginkan dengan membangun fungsionalits tsb diatas
fungsionalitas yg disediakan tingkat bawahnya.
hal tersebut membutuhkan suatu pengelolaan dan manejemen yg merupakan
komponen SO.
- Komponn sistem operasi
1.
Managemen
Proses.
Proses adalah keadaan ketika sebuah
program sedang di eksekusi. Sebuah proses membutuhkan beberapa sumber daya
untuk menyelesaikan tugasnya.
Sumber daya tersebut dapat berupa CPU time, memori, berkas-berkas, dan
perangkat-perangkat I/O.
Sistem operasi bertanggung jawab atas
aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan managemen proses seperti:
a)
Pelaksanaan
dan penghapusan proses yang diinginkan user atau sistem.
b)
Menunda
atau melanjutkan proses.
c)
Menyediakan
mekanisme untuk proses sinkronisasi.
d)
Menyediakan
mekanisme untuk proses komunikasi.
e)
Menyediakan
mekanisme untuk penanganan deadlock.
2.
Managemen
Memori Utama.
Memori utama (RAM & ROM) adalah sebuah array
yang besar dari word atau byte, yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau
bahkan jutaan byte. Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Memori Utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan
yang akses datanya digunakan oleh CPU atau perangkat I/O. Memori utama termasuk
tempat penyimpanan data yang sementara (volatile), artinya data dapat hilang
begitu sistem dimatikan.
Sistem operasi bertanggung jawab atas
aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan managemen memori seperti:
a)
Menjaga
track dari memori yang sedang digunakan dan siapa yang menggunakannya.
b)
Memilih
program yang akan di-load ke memori.
c)
Mengalokasikan
dan meng-dealokasikan ruang memori sesuai kebutuhan.
3.
Managemen
Secondary-Storage.
Data yang disimpan dalam memori utama bersifat sementara dan jumlahnya
sangat kecil. Oleh karena itu, untuk meyimpan keseluruhan data dan program komputer
dibutuhkan secondary-storage yang bersifat permanen dan mampu menampung banyak
data. Contoh dari secondary-storage adalah harddisk, flashdisk, CD-ROM, disket, dll.
Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan
dengan disk-management seperti: free-space management, alokasi penyimpanan,
& penjadualan disk.
4.
Managemen
Sistem I/O.
Sering disebut device manager. Menyediakan "device driver" yang
umum sehingga operasi I/O dapat seragam (seperti kegiatan untuk membuka,
membaca, menulis, menjalankan dan menutup file atau program). Contohnya: user menggunakan operasi yang sama
untuk membaca berkas pada hard-disk, CD-ROM, flashdisk, floppy disk, dll.
Komponen Sistem Operasi untuk sistem I/O:
a)
Buffer:
menampung sementara data dari dan ke perangkat I/O.
b)
Spooling:
melakukan penjadualan pemakaian I/O sistem supaya lebih efektif dan efisien
(pengaturan antrian).
c)
Menyediakan
driver untuk dapat melakukan operasi "rinci" untuk perangkat keras
I/O tertentu.
5.
Managemen
Berkas.
Berkas adalah kumpulan informasi yang berhubungan sesuai dengan tujuan
pembuat berkas tersebut. Berkas dapat mempunyai struktur yang bersifat hirarkis
(direktori, volume, dll).
Sistem operasi bertanggung-jawab terhadap:
a)
Pembuatan
dan penghapusan berkas.
b)
Pembuatan
dan penghapusan direktori.
c)
Mendukung
manipulasi berkas dan direktori.
d)
Memetakan
berkas ke secondary storage.
e)
Mem-backup
berkas ke media penyimpanan yang permanen (non-volatile).
6.
Sistem
Proteksi.
Proteksi mengacu pada mekanisme untuk
mengontrol akses yang dilakukan oleh program, prosesor, atau pengguna ke sistem
sumber daya.
Mekanisme proteksi harus:
a)
membedakan
antara penggunaan yang sudah diberi izin dan yang belum.
b)
specify
the controls to be imposed (menetapkan sistem pengaturan yang digunakan).
c)
provide
a means of enforcement (menyiapkan alat yang digunakan).
7.
Jaringan.
Dukungan terhadap komunikasi data antar perangkat
komputer mutlak diperlukan. Pada model sistem terdistribusi, jaringan komputer
peer to peer ataupun client server, sistem operasi berfungsi untuk mengatur
model komunikasi antar komputer dan komunikasi antar device jaringan. Jaringan
komputer menyediakan akses bagi pengguna ke bermacam sumber-daya sistem pada
jaringan.
Akses tersebut menyebabkan:
a)
Computation
speed-up (proses komputasi semakin cepat).
b)
Increased
data availability (peningkatan ketersediaan data).
c)
Enhanced
reliability (peningkatan kemampuan).
8.
Command-Interpreter
system.
Sistem Operasi menunggu instruksi dari user (command driven).
Program yang dapat membaca instruksi dan mengartikan control statements
berdasarkan masukan dari user umumnya disebut: control-card interpreter, atau
command-line interpreter. Pada sistem UNIX sering disebut juga shell atau console.
Command-Interpreter System sangat bervariasi dari satu sistem operasi ke
sistem operasi yang lain dan disesuaikan dengan tujuan dan teknologi I/O
devices yang ada.
Contohnya:
Command Line Interpreter (CLI), Windows (GUI-dgn Click, drag ‘n drop),
Pen-based (touch), dan lain-lain.
- Layanan sistem operasi
1.
Pembuatan program, yaitu sistem operasi menyediakan fasilitas dan layanan untuk membantu
para pemrogram untuk menulis program.
2.
Eksekusi
program adalah kemampuan
sistem untuk "load" program ke memori dan menjalankan program yang
dikehendaki user maupun sistem.
3.
Operasi
I/O merupakan kegiatan
dimana pengguna tidak dapat secara langsung mengakses sumber daya perangkat
keras, sehingga sistem operasi harus menyediakan mekanisme untuk melakukan
operasi I/O atas nama pengguna.
4.
Sistem
manipulasi berkas adalah
kemampuan program untuk operasi pada berkas (membaca, menulis, membuat, dan
menghapus berkas yang berupa file atau direktori).
5.
Komunikasi adalah pertukaran data/ informasi antar
dua atau lebih proses yang berada pada satu komputer (atau lebih).
6.
Deteksi
error adalah kegiatan
untuk menjaga kestabilan sistem dengan mendeteksi "error", perangkat
keras maupun operasi yang dilakukan.
7.
Deteksi
dan Pemberian tanggapan pada kesalahan, jika muncul permasalahan pada sistem komputer
maka sistem operasi harus memberikan tanggapan yang menjelaskan kesalahan yang
terjadi serta dampaknya terhadap aplikasi yang sedang berjalan.
8.
Efesisensi
penggunaan sistem,
diantaranya:
§ Resource allocator, yakni: mengalokasikan
sumber-daya hardware maupun software ke beberapa pengguna atau mengalokasikan job yang jalan pada saat yang
bersamaan ke beberapa komputer dalam jaringan.
§ Proteksi sistem untuk menjamin akses ke
sistem sumber daya yang aman, dikendalikan oleh sistem sehingga pengguna
dikontrol aksesnya ke sistem).
9.
Accounting adalah kegiatan merekam aktifitas
pengguna, report pemakaian sumber daya. Sistem Operasi yang bagus harus mampu
mengumpulkan data statistik penggunaan beragam sumber-daya dan memonitor
parameter kinerja.
D.
Sistem call
v System call menyediakan interface antara
program
(program pengguna yang berjalan) dan bagian
OS.
v System call menjadi jembatan antara proses dan
sistem operasi.
v System call ditulis dalam bahasa assembly atau
bahasa tingkat tinggi yang dapat
mengendalikan mesin.
Contoh: UNIX menyediakan system call: read, write à operasi I/O
untuk berkas.
Sering pengguna program harus memberikan data
(parameter) ke OS yang akan dipanggil.
Contoh pada UNIX: read (buffer, max_size,
file_id).
Tiga cara memberikan parameter dari program ke
sistem operasi:
a)
Melalui
registers (sumber daya di CPU).
b)
Menyimpan
parameter pada data struktur (table) di memori, dan alamat table tsb ditunjuk
oleh pointer yang disimpan di register.
c)
Push
(store) melalui "stack" pada memori dan OS mengambilnya melalui pop
pada stack tsb.
Jenis- jenis system call yaitu:
a)
Process
Control
b)
File
Manipulation
c)
Device
Manipulation
d)
Information
Maintenance
e)
Communication
- Struktur system operasi
Dimulai dengan sistem yang kecil, sederhana dan
terbatas kemudian berkembang dengan cakupan original
Struktur sistem MS-DOS :
disusun untuk mendukung fungsi yang banyak pada
ruang yang kecil
- Mesin virtual (MV)
Konsep MV menyediakan proteksi yang lengkap untuk sumberdaya sistem,
dikarenakan tiap MV terpisah dari MV yang lain. Namun, hal tersebut menyebabkan
tidak adanya sharing sumberdaya secara langsung. MV merupakan alat yang tepat untuk penelitian dan pengembangan sistem
operasi.
Konsep MV susah untuk diimplementasi sehubungan dengan usaha yang
diperlukan untuk menyediakan duplikasi dari mesin utama. Sumber daya komputer secara fisik dibagi pakai
untuk membuat suatu mesin virtual. Penjadwalan CPU dapat digunakan untuk
membagi pakai CPU dan membuat tampilan seolah-olah pemakai mempunyai prosesor
sendiri.
Model mesin virtual
0 comments:
Post a Comment