WHAT'S NEW?
Loading...

Pertanyaan Tentang Islam dan Khilafah dijawab dengan Tuntas



DISKUSI:
PENANYA     : Caca Anastasia, Kairo
Pertanyaan  : Mengapa kita yakin bahwa kejayaan Islam akan kembali? Fakta apa yang  bisa dijadikan alasan? Syukron.
Jawab             : Tidak ada yang dapat menyangkal bahwa Islam bukan hanya agama yang mengatur masalah peribadatan ritual, melainkan juga merupakan sistem politik dan sosial. Dengan demikian Islam adalah kekuatan untuk membangun suatu peradaban manusia. Pengakuan ini telah banyak disampaikan para pemikir dan analis Barat yang mencoba mengkaji Islam, dalam artikel ilmiah dan dialog di media massa. Di kalangan Umat Islam sendiri, sudah banyak yang menyadari bahwa Islam adalah sistem politik dan sosial yang mengatur segala urusan hidup mereka, baik sebagai individu, maupun masyarakat. Berbagai macam survey dan polling, bahkan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga ilmiah Barat, seperi Gallup World Polls menunjukkan mayoritas Umat Islam yang tersebar di negeri-negeri Islam, mulai dari Mesir hingga Indonesia menginginkan syariah sebagai sumber hukum negara. Sementara Umat Islam yang berada di Amerika Serikat, Jerman, Inggris dan Perancis menegaskan bahwa agama berperan penting dalam kehidupan. Kesadaran akan Islam sebagai sistem kehidupan adalah faktor penting untuk mengembalikan kejayaan Islam.
Selain itu, di saat masyarakat dunia sedang mencari tatanan baru kehidupan, karena kapitalisme, liberalisme dan sekulerisme telah gagal menyejahterakan mereka, Islam tampil sebagai sistem hidup yang potensial membawa kemakmuran dan kedamaian bagi seluruh masyarakat. Sistem Islam yang paling menonjol saat ini adalah ekonomi syariah yang telah terbukti stabil dan menguntungkan bagi semua orang, ketika kapitalisme justru membangkrutkan AS dan Eropa, dan menyengsarakan dunia. Jika Islam menawarkan ekonomi yang menguntungkan, tentu Islam juga punya kekuatan politik dan sosial yang juga berdampak baik bagi semua orang.
Sebagai seorang Muslim, Allah Swt telah menjanjikan kebangkitan Islam. Sabda Rasulullah Saw, “Setelah itu akan muncul kembali Khilafah di atas Manhaj Nubuwah Rasulullah”.
PENANYA     : Fitra
Pertanyaan  : Terkait penerapan ekonomi syariah yang diadopsi oleh sebagian negara-negara sebagaimana yang disebutkan, itu gambarannya seperti apa? Lalu apakah ketika ekonomi syariah tersebut diterapkan tidak bergantung pada sistem politik negara yang ada, dan pilar ekonomi Islam itu akan tegak/terlihat kesempurnaannya walaupun tanpa/ belum disokong oleh pilar sistem lainnya? Jazakumullah khoyr.
Jawab             : Saat ini ekonomi syariah semakin populer dan diminati tidak saja oleh Umat Islam, tapi juga non Islam. Di Indonesia, hampir semua bank konvensial punya versi syariah. Walaupun masih ada pro dan kontra berkaitan dengan seberapa syariah, bank-bank syariah ini, ketika terjadi krisis perbankan, bank-bank berbasis syariah ini tetap stabil. Di Inggris, ekonomi syariah semakin diminati oleh para pebisnis, sehingga pada 2010/2011, Inggris menjadi negara ke delapan di dunia yang paling banyak asset syariah-nya, yakni modal uang beredar, yang dipakai untuk transaksi ril. Demikian juga di Jerman, perbankan syariah mulai dikenal dan dilirik sebagai alternatif dalam melakukan bisnis.
Penerapan ekonomi syariah ini tentu sangat bergantung pada sistem politik  di negara bersangkutan. Oleh sebab itu, jika kita melihat manfaat yang dihasilkan dari ekonomi Islam, itu hanya sedikit dari kesempurnaan sistem ini. Ekonomi tidak hanya berkaitan dengan perbankan, tapi juga nilai mata uang, akad transaksi, aturan kepemilikian modal dan barang, dan lain sebagainya, yang itu tidak bisa terlepas dari campur tangan pemerintah. Jika kita menginginkan manfaat sistem ekonomi Islam secara sempurna, maka tidak mungkin kita dapatkan kecuali juga menerapkan sistem politik Islam.
Tanggapan dari peserta: Ani, Glasgow, Inggris
Mbak Fitra, saya tertarik dengan pertanyaannya. Jika saya boleh ikut diskusi, ini opini saya. Ekonomi Islam akan lebih sempurna diterapkan tentunya dengan didukung oleh struktur-struktur lain di negara yang bersangkutan seperti politik yang mendukung atau paling tidak, tidak menentang keberadaan sistem ekonomi Islam tersebut; keadaan sosial masyarakat yang siap untuk diedukasi; dan kesepakatan sesama ulama yang menjunjung bahwa ekonomi Islam adalah ekonomi yang bebas dari unsur-unsur riba, maysri, gharar dan haram, dan jangan berdebat dalam hal yang khilafiyah lagi. Untuk ekonomi Islam yang sudah beroperasi di negara non-Muslim juga bisa berjalan sepanjang sistem itu dijelaskan dengan baik karena Islam bukan hanya bermanfaat untuk Umat Islam saja tapi kepada semua manusia “rahmatan lil ‘alamin” artinya non-Muslim bisa juga ikut andil di dalamnya. Dan terbukti, banyak warga non-Muslim di Malaysia dan Inggris yang cukup puas dengan bermuamalah secara Islam. Semoga manfaat. — Pesan saya, ayo kita dukung ekonomi Islam, kita mulai dari diri sendiri. Wallahu’alam.
PENANYA     : Rizki Damayanti, Amerika Serikat
Pertanyaan  : Mendengar penjelasan narasumber, ada dua pertanyaan yang berseliweran di benak saya, pertanyaan pertama, bagaimana membuktikan (selain dari bangunan sejarah), bahwa Islam pernah berjaya? Terlebih saat ini, media didominasi Barat, dan kerap menyebut masa kejayaan Islam sebagai jaman kegelapan bagi Barat. Yang kedua, apa upaya terdekat yang bisa dilakukan agar Islam kembali berjaya?
Jawab             : Di zaman sekarang, bangunan-bangunan kuno dari ratusan tahun lalu dengan arsitektur yang indah, mewah dan rumit, yang ada di negeri-negeri Eropa seperti Spanyol, Portugal, Rumania, atau di Asia, seperti di India, atau di benua Afrika, semuanya adalah hasil karya Umat Islam saat Khilafah membebaskan negeri-negeri yang masih dalam kegelapan ke dalam cahaya Islam. Bangunan-bangunan ini adalah bukti fisik yang sangat nyata untuk menunjukkan kejayaan Islam.
Selain itu, banyak pustaka sejarah yang ditulis para intelektual Barat yang mengakui bahwa ilmuan-ilmuan Eropa pada tahun-tahun setelah revolusi industri menggunakan buku-buku karya ilmuan Islam untuk mengembangkan penelitian mereka. Contohnya adalah pemikiran Farabi yang ditulis dalam kitan Isha’al-Úlum, dijadikan rujukan pengembangan filsafat di kalangan ilmuan Barat. Ibnu Sina atau orang Barat mengenalnya dengan nama Avicenna, dijadikan rujukan ilmu kodekteran dengan bukunya, Al-Shifa. Ibnu Rusyd alias Averroes, telah menginspirasi orang-orang Barat melakukan gerakan Rennaissance, Reformation dan Enlightment pada abad pertengahan. Bukti ini tidak terbantahkan menunjukkan Islam sebagai peradaban yang melahirkan ilmuan-ilmuan kaliber dunia.
Sebagai individu Muslim, upaya yang bisa kita lakukan untuk mengembalikan kejayaan Islam adalah menguatkan keyakinan bahwa Islam adalah sistem kehidupan yang sempurna, yang harus diperjuangkan. Berikutnya, keyakinan ini pasti tidak bisa mengendap dalam diri kita. Maka, sebarkanlah keyakinan ini kepada orang-orang terdekat kita yakni keluarga, kerabat, tetangga, kawan kerja. Ingatlah, bahwa agar suatu kebaikan dapat terlaksana dengan langgeng dan semakin kuat, maka tidak bisa kita lakukan seorang diri. Bergabunglah bersama kelompok-kelompok pejuang Islam yang memiliki misi memperjuangkan Islam tegak sebagai peradaban dunia.
PENANYA     : Finna, Qatar
Pertanyaan  : Di bulan Desember, masyarakat heboh dengan angka 12-12-2012 dan 20-12-2012 yang diramalkan sebagai hari kiamat. Umat Islam pun ramai dan lebih tertarik membicarakan prediksi hari kiamat ini. Bagaimana pendapat pembicara?
Jawab             : Kiamat dalam Islam adalah perkara ghoib yang waktunya hanya Allah Swt yang tahu. Allah hanya mengabarkan tanda-tanda kiamat melalui hadis Rasulullah Saw, di antaranya adalah banyaknya bencana alam yang terjadi di dunia, semakin banyak kejadian aneh, laki-laki mirip peremuan dan sebaliknya, yang semuanya telah tampak nyata di kehidupan kita saat ini. Tapi tidak ada satu pun informasi mengenai waktu yang tepat, apalagi hingga hitungan jam, kapan terjadinya kiamat. Sebagai Muslim, kehebohan semacam ini berasal dari kalangan non Muslim yang hanya mengejar sensasi.
Pembicaraan tentang kiamat bagi seorang Muslim harus dijadikan penguat iman kepada Allah Swt sebagai Pemilik dan Pengatur kehidupan seluruh makhluk di jagat raya ini. Sehingga kita selalu memperiapkan diri dengan memperbanyak ibadah dalam rangka menghadapi hari yang pasti datangnya. Iman kepada hari akhir adalah bagian dari keimanan kepada Allah Swt, oleh karena itu kita harus proporsional dalam menempatkannya sebagai topik dalam pembicaraan kita. Hal yang paling krusial dan esensial saat ini adalah membentuk kesadaran Umat Islam mengenai Islam sebagai akidah ruhiyah dan ideologi politik, sehingga kehidupan manusia yang demikian kacaunya saat ini, akibat paham-paham yang menyalahi aturan Allah Swt dapat segera diperbaiki.
PENANYA     :  Nina Gustiana
Pertanyaan : Tadi kalau tidak salah dengar, mbak Wieke sempat berkata bahwa masyarakat Barat mengalami kebobrokan moral, yang ingin saya tanyakan adalah apakah mereka menyadari hal tersebut atau menganggap ‘kebobrokan’ sebagai hal yang wajar? Jika seperti itu, bagaimana cara menyadarkan mereka? Apakah dengan memperkenalkan nilai-nilai Islam? Mengingat kebanyakan dari mereka sudah termakan oleh opini media tentang Islam yang tidak benar. Terima kasih.
Jawab             : Sebagai manusia, entah Muslim atau bukan, kerusakan yang terjadi di sekeliling kita akibat liberalism dan sekkulerisme sungguh-sungguh disadari sebagai suatu kebobrokan sosial yang sangat memprihatinkan. Banyak tayangan di TV, atau tulisan-tulisan di media massa mengenai kejadian yang di luar kemanusiaan kita. Saya pernah membaca artikel tentang ayah kandung yang menghamili anak perempuannya di AS, dan ke duanya bangga akan hal tersebut. Atau tentang remaja-remaja perempuan di AS yang kehilangan keperawanannya di usia 13 tahun akibat seks bebas. Semua kejadian ini menyentak masyarakat Barat. Di AS dan Eropa, kalangan agamawan Kristen melakukan gerakan agar masyarakat kembali kepada ajaran agama. Mereka berusaha mengajak masyarakat untuk menghadiri kebaktian di gereja-gereja yang telah lama kosong. Namun kelompok ini mengalami tantangan besar, karena ajaran Kristen yang tidak bisa dinalar, tidak bisa menarik perhatian masyarakat Barat untuk meninggalkan kehidupan bebas mereka. Di sinilah peluang Umat Islam untuk memperkenalkan Islam sebagai suatu sistem kehidupan yang sangat bisa diterima akal sehat.
Memang banyak media yang menggambarkan Islam secara negatif. Tapi, semakin negatif gambaran tentang Islam, justru masyarakat akan semakin ingin tahu lebih jauh mengenai Islam. Pasca peristiwa 9/11 adalah contoh dimana ketika pemerintah AS menuduh Islam sebagai agama teroris, jumlah muallaf, atau setidaknya orang yang ingin tahu tentang Islam semakin banyak.
PENANYA     : Emma Kaze, Indonesia
Pertanyaan  : Kaum muslim menurut saya adalah entitas yang sangat toleran terhadap kaum yg lain. Namun justru karena saking tolerannya, ketika kita menyampaikan bahwa Islam itu Rahmatan lil alamin (dalam arti akan bisa menaungi semua elemen masyarakat baik itu bermacam suku, agama dll), mereka akan berkomentar : “Lalu bagaimana dengan nasib orang-orang  yang beragama lain? Bukankah jika agama menjadi pengatur sistem kehidupan akan menjadi riskan terhadap kepentingan umat agama lain?” Bagaimana gambaran Islam terhadap pluralitas (pluralitas yg tdk sama dg pluralism)? Bagaimana dulu Rasulullah SAW mengatur umatnya dulu yang juga jamak/plural?
Jawaban        : Sikap toleransi yang seharusnya dipraktikkan oleh Umat Islam harus sesuai dengan tuntunan Allah Swt, yakni dalam surat Al-Baqarah (256): “Tidak ada paksaan memasuki agama Islam…”, dan surat Al-Kafirun (6): “Untukmu agama-mu dan untukku agama-ku.” Toleransi dalam Islam terhadap pemeluk agama lain adalah tidak memaksakan mereka untuk masuk Islam, melainkan patuh pada aturan Islam dalam hal di luar peribadatan ritual yang manfaatnya juga bisa dirasakan oleh mereka. Berikutnya adalah membiarkan umat non Muslim melakukan ibadah dengan tenang dan aman. Selain dari dua perbuatan ini, umat Islam tidak perlu menunjukkan toleransi sampai harus mengakui hari-hari perayaan agama mereka dengan mengucapkan selamat, atau ikut merayakannya.
Benar, bahwa Umat Islam dikenal sangat toleran. Inilah yang harus kita waspadai karena musuh-musuh Islam sering memanfaatkan ini untuk keuntungan mereka dalam melemahkan keimanan. Kaum Muslimin jika menjadi mayoritas dipaksa untuk bertoleran kepada pemeluk agama lain, sampai harus ikut dalam perayaan hari raya mereka. Namun jika dalam posisi minoritas, Umat Islam ditekan dan ditindas.
Islam yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat, dan yang harus dipatuhi oleh umat non Muslim yang hidup di bawah kekuasaan negara Islam, adalah yang berkaitan dengan aturan umum seperti ekonomi (yang sudah terbukti bisa dipraktikkan di kalangan non Muslim), aturan sosial yang mengatur hubungan laki-laki dan perempuan di tempat-tempat umum, politik yakni menyampaikan masukan dan kritik kepada pemerintah. Nasib Umat non Muslim di bawah pemerintahan Islam, sama damai, sejahtera dan makmurnya seperti Umat Islam. Tidak ada sejarah, selama 14 abad Khilafah Islam berdiri, ada pembantaian atau diskriminasi yang dilakukan penguasa Islam atas orang-orang non Muslim. Bahkan, pasukan Islam di bawah Komandi Panglima Thariq bin Ziyad, ketika masuk ke Spanyol pada tahun 700-an adalah untuk membebaskan rakyat Spanyol dari kekejaman Raja Roderick. Panglima Salahuddin al-Ayyubi masuk ke tanah Palestina juga untuk membaskan masyarakat setempat dari tekanan tentara Romawi. Setelah pembebasan Al-Quds, Umat Islam, Nasrani dan Yahudi hidup berdampingan dengan damai. Justru ketika Barat yang menguasai dunia saat ini, Umat Islam di Gaza, Afganistan, Irak, Bosnia, dibantai dengan keji.
Para pemimpin Islam ini mengikuti jejak Rasulullah Saw, dimana beliau selalu melindungi dan memberikan hak yang sama seperti Umat Islam, kepada Nasrani dan Yahudi sepanjang mereka tunduk pada aturan Islam.
PENANYA     : Umm Nusaybah, London, Inggris
Pertanyaan  : Apa peran kita sebagai Muslim yang hidup di Barat untuk membawa nama baik Islam dan menunjukkan ke kaum barat Islam akan memberi perlindungan kepada kaum Yahudi atau Nasrani? Bagaimana mengubah cara pandang mereka terhadap islam?
Jawab             : Sebagai Muslim yang hidup di dunia Barat, tentu keberadaan kita sangat mencolok, apalagi dengan busana Muslimah kita. Semua orang akan mengenali kita, dan memperhatikan gerak-gerik kita. Untuk itu, sangat penting bagi kita untuk menunjukkan karakter ke- Musliman kita sesuai akhlak Rasulullah Saw, karena itulah yang paling tampak bagi orang lain. Tunjukkan sikap yang baik dalam hidup bertetangga, ramah, dapat diandalkan, tertib, menepati janji, dan sikap baik lainnya selama itu tidak menyalahi aturan Islam. Sikap yang baik ini akan membangun imej yang baik di mata kaum Barat.
Sikap baik yang kita tunjukkan, walaupun masih sebatas individual, adalah representasi kita sebagai Umat Islam. Tunjukkan bahwa sikap baik ini ajaran Islam, yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw. Kita adalah “humas” yang memiliki misi meluruskan pemahaman Barat akan Islam, mempromosikan Islam dan meyakinkan mereka akan kebenaran agama ini.
PENANYA     : Nexsi Muimui, Taiwan
Pertanyaan  : Bukannya Muslim tolerannya sangat tinggi, tapi mengapa banyak yang menyatakan bahwa kita tidak boleh, bahkan ada yang bilang diharam kan mengucapkan selamat hari raya untuk agama lain dan tahun baru apa itu benar?
Jawaban        : Rasulullah Saw bersabda bahwa hari raya Umat Islam hanya dua yakni Idul Fitri dan Idul Adha. Menyatakan selamat hari raya kepada umat agama lain sama artinya ikut merayakannya, dan ini sudah menyalahi hadis Rasul. Pada hadis lain, Rasulullah mengatakan, barang siapa yang mengikuti suatu kaum, maka dia bagian dari kaum tersebut. Kita adalah umat Muhammad Saw, yang tidak pernah mencontohkan harus mengucapkan (yang sama artinya merayakan) selamat hari raya kepada umat non Muslim.
PENANYA     : Ummu Ghiyas Faris, Jakarta, Indonesia
Pertanyaan  : 1) Baru-baru ini kabar yang menyedihkan datang dari India bagi kaum perempuan, kaum perempuan mendapat aksi pelecehan/pemerkosaan yang pada akhirnya korban meninggal dunia dalam masa perawatan. Para aktivis kaum perempuan di India tidak bisa berbuat apa-apa menyelesaikan masalah terhadap kaum perempuan di negaranya, bahkan ini terjadi di berbagai negara. Bagaimana menurut nara sumber menyikapi kondisi ini? 2) Bagaimana menurut pembicara ketika menyikapi kondisi bahwa perkembangan Islam yang semakin tergerus dengan imperialisme barat?
Jawab             : 1) Peristiwa ini merupakan bukti ketika dunia tidak kembali kepada sistem kehidupan Islam. Pada kasus ini kita melihat kelemahan aturan hokum dan pengadilan, dimana pelaku kejahatan tidak ditindak tegas, bahkan diseret ke meja hijau pun tidak. Memang, di sisi lain ada ide hak asasi manusia (HAM) yang dipropagandakan AS. Tapi ini efektif jika ada kasus yang menguntungkan mereka. Jika kita lihat, kasus di India ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan pemerintah AS, dan kalau diusut dengan semangat HAM pun, tidak ada keuntungan buat AS. Maka, tidak heran aktivitis pun tidak sanggup membela kaum perempuan yang mengalami pelecehan. Sekali lagi, jangan kita biarkan peristiwa semacam ini bertambah. Saatnya kita kembali kepada aturan kehidupan Islam yang memuliakan perempuan, dan melindungi setiap jiwa dari kekerasan dan penganiayaan.
2) Memang tidak bisa kita sangkal bahwa ada kenyataan, di saat kita melihat Islam berkembang, ada pergerusan nilai-nilai Islam oleh imperialisme. Hal ini harus jadi motivasi bagi seluruh Umat Islam agar tidak membiarkan ini terjadi berlarut-larut. Di lain pihak, kita juga jangan menyerah karena aspirasi dan gerakan Umat Islam yang menginginkan dan memperjuangkan penegakkan Islam telah menjadi gelombang besar di dunia.
PENANYA     : Shinta Rini, Korea
Pertanyaan  : Apakah jika Khilafah Islamiyah tegak, kesejahteraan masyarakat akan segera dirasakan? Apakah Khilafah Islam akan menghadapi tantangan dari Barat?
Jawab             : Setiap kali ada tanda-tanda Islam akan tegak, misalnya dengan banyaknya gerakan Islam yang semakin lantang menyuarakan Islam dengan dukungan umat, maka Barat juga ber-manuver. Yang paling tampak adalah wacana Islampfobia dan kampanye perang melawan terorisme. Jadi, tantangan dari dunia Barat ketika Khilafah nanti berdiri pasti ada. Namun, juga tidak mungkin jika saatnya tiba, dukungan justru kita dapatkan dari kalangan non Muslim di negara-negara Barat, karena mereka juga sudah jenuh dengan kehidupan sekuler dan mencari bentuk tatanan dunia baru yang membawa kedamaian. Saat ini tidak ada pilihan lain, selain Islam yang bisa menggulingkan kapitalisme dan liberalisme.

1 comment: Leave Your Comments

  1. Tolong berikan saya silsilah Nabi Muhammad SWT Mulai dari Adam AS s.d Nabi Muhammad SWT berdasarkan data dari al - quran..... mohon dijawab. terima kasih.

    ReplyDelete